TIDUR 9 HARI
Oleh Iswan
Cerita ini adalah kisah nyata dari
ayah penulis mengenai seorang yang bernama Hero Timporok. Hero adalah kakek
buyut dari penulis. Ayah dari ibu ayah penulis.
Cerita dimulai
dari ketika Hero berumur 16 tahun. Suatu ketika dia memberitahu ayah ibunya
bahwa dia akan tertidur selama 9 hari di lumbung padi. Apabila sudah lewat 9
hari dia tidak bangun, orang tuanya boleh menguburkannya. Hal inipun
diberitahukannya setelah dia bermimpi. Inilah yang terjadi dalam mimpinya.
Tiba-tiba saja
dia sudah berada di pantai. Disitu sudah ada seseorang yang berpakaian putih.
Orang ini juga bersayap. Si orang bersayap, ini dari kejauhan, memberi
peringatan supaya cepat-cepat naik di punggungnya kalau tidak dua ekor singa di
sekitar akan segera menyantapnya. Ada keraguan dalam diri Hero. Namun karena
singa semakin mendekat dan mengganas, Hero dengan cepat-cepat (tak ada pilihan
lain) naik ke punggung orang bersayap itu. Hero dan si pria bersayap langsung
melesat dan tiba-tiba mereka sudah berada di tengah lautan. Dalam hati si Hero
penuh dengan tanda tanya. Perjalanannya memakan waktu beberapa hari. Akhirnya
sampailah mereka di tepi laut seberang. Terdengar suara beng-beng-beng-beng.
Seperti ada orang yang memukul-mukul besi dengan besi. Suaranya melengking di
telinga. Dan tampaklah kepada Hero pintu gerbang yang panjangnya dari tanah
sampai ke langit yang bergerak terbuka dan tertutup. Inilah yang menyebabkan
suara beng-beng tadi. Tampak juga beberapa singa dekat pintu gerbang tersebut.
Si manusia bersayap mengingkatkan sekali lagi supaya Hero bergegas masuk
melalui pintu gerbang tersebut. Karena terdesak oleh singa-singa yang tampak
mengancam, Hero memutuskan untuk berlari dengan cepat menerobos masuk melalui
pintu gerbang yang terbuka dan tertutup.
Setelah melewat
pintu gerbang, dia berjalan cukup lama sehingga akhirnya tiba di persimpangan
jalan. Ada dua jalan. Yang satu terbuat dari emas berwarna kuning. Sedangkan
yang satu lagi penuh duri. Pada saat Hero mencoba masuk di jalan yang terbuat
dari emas, dia dicegat oleh manusia lain yang juga bersayap. Dia ditawarkan
untuk melalui jalan yang berduri dulu. Namun dia diberitahu tak akan menderita
ketika melewati jalan itu.
Dari kejauhan
mulai terdengar jeritan orang. Semakin dekat semakin terdengar jeritan yang
mengerikan. Akhirnya tampaklah dari jauh suatu wadah yang besar sekali yang
menyerupai panci pengoreng. Di bawahnya ada api yang tak terkira besarnya.
Kelihatan orang-orang berbondong-bondong terjun kedalam wadah itu. Sambil terjun
mereka menyebutkan (meneriakkan) dosa-dosa atau perbuatan buruk mereka sewaktu
masih hidup. Sampai mereka jatuh ke dalam wadah besar (seperti lautan besarnya)
yang mendidih sangat panas. Ada beberapa orang yang dikenalnya di situ.
Hero sangat tak
tahan melihat penderitaan orang-orang tersebut. Sangat menakutkan. Dia ingin
cepat-cepat pergi dari situ. Setelah cukup lama di situ, Hero diarahkan oleh
seorang yang bersayap untuk menuju ke tempat lain.
Mereka mulai
berjalan lagi. Perjalanan yang panjang dan cukup melelahkan. Dari kejauhan
mulai terdengar suara yang nyaring nan indah. Semakin dekat semakin indah. Hero
merasakan merdunya suara itu. Seperti paduan suara. Dari kejauhan dia melihat
sejumlah besar orang yang berkumpul berpakaian serba putih. Suara nyaring dan
merdu ternyata berasal dari kumpulan manusia berpakaian putih ini. Seperti
paduan suara mereka menyanyi dengan penuh sukacita. Heropun mengamat-amati
ternyata ada orangtuanya. Mungkin tempat inilah yang dinamakan dengan surga.
Tidak lama kemudian si manusia bersayap memberi tanda bahwa waktunya telah
habis. Diapun dituntun pulang melewati tempat dimana dia lewat sebelumnya.
Tiba-tiba Hero
terbangun dari tidurnya. Waktu itu banyak orang telah terkumpul untuk
menyiapkan pemakaman darinya. Karena selama sudah 9 (Sembilan) hari dia
tertidur tak sadarkan diri. Ternak dan banyak ayam berkeliaran seringkali
mengerumuninya.
Orang-orang terkejut karena Hero
akhirnya bangun dari tidur setelah tidur selama 9 (Sembilan) hari. Pada saat
dia terbangun sudah ada di sampingnya gelang dan buku menyerupai alkitab
(kaul). Konon dia banyak menyembuhkan orang hanya dengan meletakkan benda ke
orang sakit. Tapi tidak tahu menahu tentang kitab itu. Nanti ketika injil
dikenalnya dia melihat pendeta memegang benda seperti itu kemudian mengatakan
bahwa benda itu sama dengan apa yang didapatinya setelah terbangun dari tidur 9
hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar